Hari Minggu lalu, aku mengikuti program menjadi volunteer untuk bermain bersama anak-anak di asrama. Kami memperkenalkan dan memainkan permainan tradisional dengan harapan mereka dapat bermain di luar tanpa terlalu banyak bergantung pada gadget.
Saat itu, kami juga membuat gambar dan menulis cita-cita di sebuah layangan. Aku diam-diam mengamati tulisan mereka. Ada yang bercita-cita menjadi pilot, dokter, pemain bola, atau bahkan hanya ingin membuat orang tua mereka bahagia. Saat itu, aku mencoba mengingat kembali apa cita-citaku sewaktu kecil.
“Apa cita-cita kamu?”
Ketika masih kecil, pertanyaan itu dapat dijawab dengan mudah tanpa ada rasa ragu. Namun, seiring berjalannya waktu, pertanyaan itu menjadi semakin sulit untuk dijawab. Mungkin sebagian ada yang merasa kehilangan arah, tidak yakin apa yang sebenarnya ingin dicapai, seperti daun yang terapung di sungai tanpa arah yang pasti. Namun, apakah kita bisa kembali seperti anak kecil? Ketika berani bermimpi tinggi, meskipun belum tahu bagaimana cara mewujudkannya tanpa terhambat oleh pikiran negatif yang meragukan.
Semoga mereka tidak pernah takut bermimpi untuk meraih cita-cita mereka. Biarlah mereka melayang dalam perjalanan kehidupan. Meraih cita-cita layaknya menerbangkan layangan yang akan terbang tinggi di udara. Aku berharap jika ada saatnya layangan itu putus, mereka dapat memperbaikinya atau menciptakan layangan baru yang lebih baik, melepaskannya kembali ke udara, dan terus terbang menuju cita-cita mereka.